Jakarta, 15 November 2025 – Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PB PGRI) hari ini menyambut hangat dan penuh haru kedatangan guru-guru dari Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, Bapak Rasnal (mantan Kepala SMA 1 Luwu Utara) dan Bapak Muiz (Ketua Komite SMA 1 Luwu Utara), yang telah dibebaskan dari hukuman dan nama baiknya direhabilitasi.

Penyambutan ini dipimpin langsung oleh Ketua Umum PB PGRI, yang menyampaikan rasa terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada Bapak Presiden Prabowo Subianto dan seluruh pihak yang telah memungkinkan rehabilitasi ini. Rehabilitasi ini ditandai dengan dikeluarkannya Keputusan Presiden (Kepres). Dalam pernyataan resminya, Ketua Umum PB PGRI menyatakan:

 “Kami, atas nama pribadi maupun seluruh Pengurus Besar PGRI di semua tingkatan, terutama dari Kabupaten Luwu Utara, menghaturkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Presiden Prabowo Subianto dan semua pihak yang telah memungkinkan anak-anak kami, Pak Rasnal dan Pak Muiz, terbebas dari berbagai macam hukuman yang amat menakutkan, dan mereka telah direhabilitasi namanya. Bahkan mereka sangat happy karena pulang dengan Kepres yang telah ditandatangani oleh Bapak Presiden. Luar biasa!”

Kehadiran kedua tokoh pendidikan dari Luwu Utara tersebut menandai pulihnya kehormatan dan martabat profesi guru. Mereka didampingi oleh Ketua PGRI Kabupaten Luwu Utara, Bapak Ismaruddin, dan menyampaikan bahwa selanjutnya akan bertolak kembali ke Sulawesi Selatan dan berencana untuk melakukan kunjungan ke Kantor Gubernur Sulawesi Selatan untuk bertemu dengan “orang tua” mereka di tingkat provinsi.

PB PGRI juga menegaskan bahwa tidak ada sedikit pun niat dari para guru untuk melakukan korupsi atau melukai siapapun, dan mengharapkan agar kasus serupa tidak terulang di masa mendatang.
Mendorong Pengesahan UU Perlindungan Guru

Dalam kesempatan tersebut, PGRI juga kembali menyuarakan harapannya kepada DPR, Kementerian Pendidikan, dan pihak terkait lainnya untuk mempercepat lahirnya Undang-Undang Perlindungan Guru dan Dosen. Hal ini penting untuk memberikan kepastian hukum dan perlindungan profesi bagi para pendidik di seluruh Indonesia.

PB PGRI secara khusus menyampaikan undangan kepada Bapak Presiden Prabowo Subianto untuk hadir pada puncak peringatan Hari Ulang Tahun PGRI dan Hari Guru Nasional pada tanggal 29 November mendatang di Britama Arena.

 “Kami berharap Bapak Presiden Prabowo hadir ya di acara HUT PGRI tanggal 29. Kami menanti, dan kami berharap tidak terjadi di tempat yang lain lagi para guru menderita seperti ini… Para guru rindu sekali bertemu Bapak,” tutup Ketua Umum PB PGRI.

Pengurus PGRI Kota Cilegon menyambut baik kabar bahagia ini dan menegaskan komitmen untuk terus mengawal dan memperjuangkan hak-hak profesional guru di Kota Cilegon.

  • Kami mengajak seluruh anggota PGRI Kota Cilegon untuk bersatu dan solid dalam menjunjung tinggi kode etik profesi, sekaligus menuntut adanya perlindungan hukum yang kuat bagi setiap guru dalam menjalankan tugas mulianya.
  • PGRI Kota Cilegon: Solidaritas Guru, Martabat Profesi!

Mari kita bersama-sama menyambut Hari Guru Nasional dengan semangat baru!