
Jakarta, 1 November 2025 – Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) secara resmi meluncurkan Bulan Guru Nasional (BGN) 2025 dengan mengusung tema “Guru Hebat Indonesia Kuat” pada Jumat (31/10) di Kompleks Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri A dan SLBN 01 Jakarta. Pemilihan lokasi ini menjadi simbol kuat komitmen pemerintah terhadap pendidikan inklusif dan apresiasi kepada guru-guru SLB di seluruh Indonesia.
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Bapak Abdul Mukti, dalam arahannya menyampaikan bahwa guru adalah kunci dalam memajukan pendidikan dan merupakan agen dalam membangun peradaban. Beliau juga memberikan kabar gembira terkait peningkatan kesejahteraan dan kompetensi guru.
Dalam pidatonya, Bapak Menteri mengumumkan beberapa kebijakan prioritas untuk kesejahteraan guru:
Kenaikan Insentif Guru Honorer Non-ASN: Mulai tahun 2026, insentif bagi guru honorer non-ASN akan dinaikkan dari Rp300.000 menjadi Rp400.000 per bulan.
Beasiswa Peningkatan Kualifikasi: Kemendikdasmen akan meningkatkan alokasi beasiswa studi D4 atau S1 bagi guru yang belum berkualifikasi. Jika pada tahun ini dialokasikan untuk 12.500 guru, tahun depan ditargetkan mencakup 150.000 guru dengan beasiswa sebesar Rp3 juta per semester.
Pelatihan Guru Pendamping ABK: Pemerintah juga akan mengalokasikan dana untuk pelatihan guru pendamping bagi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) mulai tahun 2026, sebagai upaya memenuhi kekurangan tenaga guru pendamping di sekolah inklusi dan SLB.
Direktur Jenderal Guru Tenaga Pendidik dan Pendidikan Guru (Dirjen GTKPG), Ibu Nunuk Suryani, menyampaikan bahwa tema “Guru Hebat Indonesia Kuat” diharapkan dapat menyatukan langkah dan menghadirkan pendidikan yang bermutu untuk semua. Peluncuran di SLB juga menjadi penekanan bahwa pendidikan inklusif adalah bagian tak terpisahkan dari wajah sistem pendidikan nasional.
Dalam rangkaian acara, para siswa SLB menunjukkan bakat luar biasa mereka, termasuk siswa tuna netra yang menggunakan Interactive Flat Panel (IFP) dan kecerdasan buatan (AI) untuk membuat puisi dan pantun, serta siswa tuna rungu yang menampilkan tarian daerah. Hal ini membuktikan bahwa dengan fasilitas dan dedikasi guru yang hebat, murid berkebutuhan khusus pun mampu mengembangkan potensi diri secara maksimal.
Ketua Komisi X DPR RI, Ibu Himatul Aliah, yang turut hadir, turut mengapresiasi dedikasi luar biasa para guru, terutama guru SLB. Beliau menegaskan Komisi X berkomitmen untuk mengawal kebijakan yang berpihak pada kesejahteraan dan perlindungan guru, serta kesetaraan layanan pendidikan bagi semua anak tanpa diskriminasi.
Bulan Guru Nasional 2025 akan diisi dengan berbagai kegiatan seperti kampanye “Terima Kasih Guruku”, pemberian penghargaan Anugerah dan Apresiasi GTK, serta upacara puncak peringatan Hari Guru Nasional pada 25 November.




