
Cilegon, 21 Juli 2025 — Dalam upaya memperkuat peran organisasi profesi guru dan mendorong transformasi pendidikan yang lebih inklusif dan kolaboratif, SMP se-Kota Cilegon menyatakan kesiapan untuk bergabung ke dalam PGRI Cabang Khusus SMP Kota Cilegon. Komitmen ini disampaikan langsung oleh Ketua MKKS Kota Cilegon, Hj. Nurhayati, M.Pd., yang juga menjabat sebagai Kepala SMPN 2 Kota Cilegon, dalam pertemuan strategis bersama Ketua PGRI Kota Cilegon Bahrudin, dan Ketua Cabang Khusus YPWKS, Drs. Zuadri Firman, yang digelar di ruang kerja Kepala Sekolah SMPN 2 Kota Cilegon.
“Sudah saatnya guru-guru SMP, baik negeri maupun swasta, bersatu dalam wadah organisasi profesi yang sah, yakni PGRI. Ini amanat undang-undang, dan sekaligus momentum untuk meningkatkan profesionalisme guru,” ungkap Hj. Nurhayati, M.Pd.
Organisasi Profesi Sebagai Pilar Transformasi Pendidikan
Mengacu pada Undang-Undang Guru dan Dosen, serta regulasi turunan dari Kementerian Pendidikan, setiap guru diwajibkan menjadi bagian dari organisasi profesi. Ketua PGRI Kota Cilegon, Bahrudin, menegaskan bahwa keberadaan PGRI bukan hanya legal, tetapi juga strategis dalam mewadahi aspirasi, meningkatkan kompetensi, serta menyuarakan kepentingan para guru secara kolektif.
“PGRI bukan sekadar simbol. Ini adalah wadah perjuangan, pengembangan diri, dan tempat terbaik untuk membangun jejaring serta menyelaraskan program-program pendidikan,” tegas Bahrudin.
Cabang Khusus SMP, Tambahan Kekuatan untuk Kota Cilegon
Dengan pembentukan Cabang Khusus PGRI SMP Kota Cilegon, diharapkan akan muncul energi baru dalam penguatan kualitas pendidikan di tingkat SMP. Hal ini bukan tanpa dasar. Sebagaimana diungkapkan Drs. Zuadri Firman, Ketua PGRI Cabang Khusus YPWKS, yang telah lebih dulu mengelola organisasi dari jenjang TK hingga SMA/SMK, kontribusi organisasi tak selalu diukur dari sisi finansial.
“Di PGRI, tidak ada imbal balik materi. Yang kami cari adalah kepuasan batin dan kontribusi nyata untuk kemajuan pendidikan, khususnya di Cilegon,” ujar Zuadri.
Ia menambahkan, dengan solidnya organisasi, akan lebih mudah menginisiasi program-program peningkatan mutu guru, pelatihan, kolaborasi lintas sekolah, hingga advokasi kebijakan pendidikan di level daerah.
Sebagai Ketua MKKS, Hj. Nurhayati berkomitmen untuk segera menyosialisasikan dan mengajak seluruh SMP Negeri dan Swasta untuk bergabung ke Cabang Khusus ini. Langkah ini diyakini akan mempercepat terwujudnya ekosistem pendidikan yang lebih profesional, adaptif, dan inovatif.
Menuju Organisasi Kuat, Pendidikan Hebat
Langkah besar yang diambil para pemimpin sekolah dan organisasi profesi di Kota Cilegon ini patut diapresiasi. Dalam semangat “Organisasi Kuat, Pendidikan Hebat”, PGRI Cabang Khusus SMP hadir bukan hanya sebagai pelengkap, tetapi sebagai penggerak transformasi pendidikan yang lebih sistemik dan berkelanjutan.
Dengan sinergi yang terus dibangun, Kota Cilegon diharapkan dapat menjadi contoh kota dengan pendidikan yang maju, guru yang kompeten, serta organisasi profesi yang kokoh dan visioner.
Ide Tambahan untuk Penguatan Organisasi dalam Transformasi Pendidikan:
1. Digitalisasi PGRI Cabang Khusus SMP: Buat platform digital untuk koordinasi, pelatihan, dan publikasi kegiatan guru SMP.
2. Forum Inovasi Pembelajaran SMP: Tiap sekolah menyumbang minimal satu inovasi praktik baik tiap semester.
3. Mentorship Guru Muda oleh PGRI: Menjadikan organisasi sebagai pusat bimbingan profesional bagi guru baru.
4. Program “Satu Guru Satu Karya”: Mendorong guru menulis, meneliti, dan berbagi praktik baik melalui media resmi PGRI.
5. Pendidikan Karakter melalui Organisasi: Perkuat nilai-nilai gotong-royong, integritas, dan profesionalisme dalam semua kegiatan organisasi. disampaikan dalam Obrolan santai di ruang Ibu Kepsek