CILEGON – Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kota Cilegon menjadi bagian penting dalam Upacara Peringatan Hari Pahlawan 10 November 2025 di Halaman Upacara Pemkot Cilegon. Mengusung tema nasional “Pahlawan Teladanku, Terus Bergerak, Melanjutkan Perjuangan”, peringatan ini menjadi momentum refleksi bagi seluruh anggota PGRI untuk mentransformasi nilai-nilai kepahlawanan ke dalam ruang kelas dan masyarakat.

Dalam rangkaian upacara yang dipimpin oleh Inspektur Upacara Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Cilegon, Maman Mauludin, pesan-pesan inspiratif dari para Pahlawan Nasional dibacakan oleh perwakilan Veteran. Pesan-pesan tersebut, mulai dari seruan Bung Tomo tentang semangat pantang menyerah hingga ajakan Sutan Sjahrir untuk terus berkarya, diserap sebagai pedoman bagi para guru.

Ketua PGRI Kota Cilegon, dalam kesempatan terpisah, menyampaikan bahwa inti dari pesan para pahlawan sangat relevan dengan profesi guru.

“Pesan Raden Dewi Sartika yang menyatakan ‘Kecintaan terhadap bangsa ini harus diwujudkan dengan mencerdaskan generasi penerusnya,’ menjadi mandat utama bagi setiap guru di Cilegon. Kita adalah pewaris perjuangan Pattimura-Pattimura muda, yang kini harus bangkit dengan pena, inovasi, dan dedikasi,” ujarnya.

Beberapa pesan pahlawan yang menjadi fokus implementasi bagi anggota PGRI meliputi:

  • Semangat Pantang Menyerah (Bung Tomo): Diwujudkan dalam upaya guru mencari metode pembelajaran terbaik, tidak pernah berhenti belajar, dan tabah menghadapi tantangan kurikulum dan kondisi siswa.
  • Terus Berkarya dan Berinovasi (Sutan Sjahrir): Mendorong guru untuk memanfaatkan teknologi dan kreativitas, sesuai tuntutan zaman, agar proses belajar-mengajar menjadi relevan dan bermakna.
  • Kerja Keras dan Kejujuran (Dr. Wahidin Sudirohusodo & Pangeran Diponegoro): Menegaskan pentingnya integritas dalam penilaian, transparansi, serta pengabdian tanpa pamrih.
  • Empati dan Persatuan (Martha Christina Tiahahu & H.O.S Tjokroaminoto): Mengarahkan guru untuk menjadi teladan toleransi dan kepedulian, memastikan tidak ada siswa yang tertinggal dalam pendidikan.

Menanggapi tema yang menuntut “Terus Bergerak, Melanjutkan Perjuangan,” seluruh anggota PGRI Kota Cilegon didorong untuk mengaktualisasikan nilai-nilai kepahlawanan melalui langkah-langkah konkret dalam tugas sehari-hari, antara lain:

  • Pengembangan Kompetensi Berkelanjutan: Mengamalkan pesan Sutan Sjahrir (“Jangan berhenti berkarya”) dengan aktif mengikuti pelatihan, sertifikasi, dan forum diskusi ilmiah. Guru wajib menjadi pembelajar seumur hidup agar ilmu yang ditransfer kepada siswa selalu up-to-date dan relevan.
  • Inovasi Metode Pembelajaran: Mewujudkan “pandangan jauh ke depan” (Sekda) dengan menciptakan model pembelajaran yang adaptif, digital, dan mampu mengembangkan keterampilan abad ke-21 siswa. Hal ini sejalan dengan tuntutan Tan Malaka bahwa “Rakyat adalah kunci dari setiap perubahan” yang dimulai dari pendidikan berkualitas.
  • Penanaman Karakter dan Integritas: Mengimplementasikan pesan Dr. Wahidin Sudirohusodo dan Pangeran Diponegoro tentang kejujuran dan kerja keras. Guru harus menjadi role model integritas, mengajarkan etika, anti-korupsi, serta disiplin kepada siswa sebagai fondasi kemajuan bangsa.
  • Menjadi Pejuang yang Berempati: Sesuai pesan Martha Christina Tiahahu, guru didorong untuk proaktif mendeteksi dan membantu siswa yang memiliki kesulitan belajar, masalah ekonomi, atau masalah sosial. Kepedulian terhadap sesama ini adalah bentuk modern dari “membela kemerdekaan” (Ahmad Yani) dari belenggu kebodohan dan keterbatasan.
  • Penguatan Rasa Kebangsaan dan Toleransi: Menerapkan pesan Douwes Dekker tentang pentingnya persatuan. Guru berkewajiban menanamkan nilai-nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika, mempromosikan toleransi antarumat beragama dan suku, sebagai bentuk nyata Cinta Tanah Air (Tuanku Imam Bonjol).

💡 Tiga Pilar Arahan Sekda: Tugas PGRI Masa Kini

Sekda Kota Cilegon, Maman Mauludin, dalam pidatonya menambahkan tiga hal pelengkap yang harus menjadi panduan bersama, terutama bagi insan pendidikan:

  1. Kesabaran menuju Kemenangan: Pembangunan karakter dan kualitas pendidikan adalah proses panjang yang membutuhkan konsistensi dan ketabahan (resiliensi) dari para guru.
  2. Semangat untuk Kepentingan Bangsa di Atas Segalanya: Guru harus mampu menempatkan kepentingan mencerdaskan generasi Cilegon di atas kepentingan pribadi atau golongan
  3. Pandangan jauh ke Depan: PGRI didorong untuk menghasilkan inovasi pendidikan yang tidak hanya menyelesaikan masalah saat ini, tetapi juga mempersiapkan siswa Cilegon menghadapi tantangan global di masa depan.

PGRI Kota Cilegon berkomitmen penuh untuk menjadi garda terdepan dalam meneruskan perjuangan ini. Kehadiran guru-guru dalam upacara ini adalah simbol bahwa PGRI adalah organisasi perjuangan yang tidak pernah lepas dari cita-cita luhur pendiri bangsa.

“Setiap guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa. Hari ini, kita berjanji untuk meneruskan perjuangan dengan mendidik generasi yang mencintai tanah air (Tuanku Imam Bonjol) dan memiliki integritas untuk mengubah nasib bangsa (Tan Malaka),” tutup pernyataan dari PGRI Kota Cilegon.?