
CILEGON, 19 OKTOBER 2025 – Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Cabang Kecamatan Purwakarta sukses menggelar Konferensi Cabang (Koncab) pada Sabtu, 18 Oktober 2025, bertempat di Aula Kantor Kecamatan Purwakarta. Acara ini menjadi momentum penting, tidak hanya untuk evaluasi dan pemilihan pengurus baru, tetapi juga untuk memberikan penghormatan kepada mendiang ketua sebelumnya.
Konferensi Cabang ini secara resmi dibuka oleh perwakilan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Cilegon, Bapak Najib, yang mengapresiasi kerja keras pengurus cabang.
Penghormatan dan Laporan Kepengurusan Transisi
Acara dimulai dengan suasana haru dan khidmat, diawali dengan pembacaan doa yang dipimpin oleh Ketua MUI Kecamatan Purwakarta. Doa khusus dipanjatkan untuk mengenang jasa Almarhum Bapak Hawasi, Ketua PGRI Cabang sebelumnya, yang meninggal dunia sebelum masa jabatannya usai.
Ketua Panitia, Bapak Maman, kemudian menyampaikan laporan mengenai pelaksanaan kegiatan. Selanjutnya, giliran Ibu Susi memberikan sambutan. Ia merupakan Ketua PGRI Cabang Purwakarta yang melanjutkan kepemimpinan almarhum Bapak Hawasi selama beberapa bulan masa kerja.
Dalam sambutan yang ramah dan hangat, Bu Susi menyapa seluruh hadirin, termasuk Ketua PGRI Kota Cilegon, perwakilan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Koramil, MUI Kecamatan, para Lurah Kelurahan, pengurus PGRI Kota, serta Ketua Cabang Kecamatan se-Kota Cilegon. Ia menyampaikan bahwa di masa transisinya, ia fokus menuntaskan amanat yang ada, dan banyak program kerja yang menjadi ‘Pekerjaan Rumah’ (PR) besar bagi pengurus terpilih mendatang.
Mewakili PGRI Kota Cilegon, Ketua PGRI Kota dalam sambutannya menekankan pentingnya filosofi “Trimurti” bagi organisasi dan seluruh anggotanya.
Filosofi Trimurti PGRI merujuk pada tiga pilar utama yang menjadi jati diri organisasi profesi guru ini, yaitu:
- Organisasi Perjuangan: PGRI adalah wadah untuk memperjuangkan hak dan nasib guru serta tenaga kependidikan.
- Organisasi Profesi: PGRI bertugas meningkatkan kompetensi, profesionalisme, dan kualitas guru.
- Organisasi Ketenagakerjaan: PGRI berfungsi membela kepentingan kesejahteraan guru pada khususnya, dan buruh/pekerja umumnya.
Selanjutnya Ketua PGRI Kota Cilegon, Bahrudin mengatakan: Untuk menjadi guru yang kuat dan bermartabat, kita bisa mengambil pelajaran dari warisan leluhur, yaitu Candi Prambanan. Candi Prambanan adalah kompleks candi Hindu yang didedikasikan untuk Trimurti—tiga dewa utama: Brahma, Wisnu, dan Siwa. Filosofi Trimurti ini dapat kita terapkan sebagai tiga pilar utama bagi guru profesional:
- Brahma (Sang Pencipta/Kreator): Seorang guru harus memiliki semangat inovasi dan kreativitas. Kita adalah pencipta lingkungan belajar yang menarik, pencipta metode ajar yang relevan, dan pencipta gagasan-gagasan baru untuk kemajuan sekolah. Jadilah guru yang selalu mencari cara baru agar pembelajaran lebih bermakna.
- Wisnu (Sang Pemelihara/Penjaga): Seorang guru harus memiliki peran sebagai pemelihara nilai dan karakter. Selain mentransfer ilmu, tugas kita adalah menjaga dan memelihara integritas, kejujuran, dan budi pekerti pada diri peserta didik. Kita adalah penjaga gerbang moralitas bangsa.
- Siwa (Sang Pelebur/Transformator): Seorang guru harus berani menjadi agen perubahan dan transformasi—baik bagi diri sendiri maupun bagi murid. Kita harus melebur kelemahan diri, melebur metode lama yang tidak relevan, dan siap bertransformasi menjadi pembelajar seumur hidup yang senantiasa mengembangkan kompetensi profesional di tengah perubahan zaman yang sangat cepat.
“Mengajar berarti menyalakan api, bukan sekadar mengisi bejana.” – William Butler Yeats.
Beliau menegaskan bahwa ketiga peran ini harus dijalankan secara seimbang dan solid. Sejalan dengan hal tersebut, Ketua PGRI Kota juga mengajak seluruh anggota untuk terus bertransformasi dan meningkatkan kompetensi di tengah perubahan zaman.
Puncak acara Konfercab adalah sesi persidangan. Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) pengurus periode sebelumnya diterima dengan baik oleh seluruh peserta. Selanjutnya, sidang yang dipimpin oleh pengurus PGRI Kota melanjutkan ke agenda pemilihan Pengurus Baru PGRI Cabang Kecamatan Purwakarta masa jabatan XXIII periode 2025-2030.
Melalui proses demokrasi yang berjalan lancar, Bapak Ihwan Arifana, yang juga merupakan Kepala Sekolah Kenanga Purwakarta, terpilih secara aklamasi sebagai Ketua PGRI Cabang Kecamatan Purwakarta yang baru.
Setelah pemilihan, Ketua terpilih langsung dilantik oleh Ketua PGRI Kota Cilegon, dilanjutkan dengan pembacaan dan penandatanganan Pakta Integritas.
Dalam sambutan perdananya, Bapak Irwan Arifana menyampaikan bahwa jabatan yang diembannya adalah sebuah amanah yang harus dipegang teguh. Ia berkomitmen untuk fokus pada peningkatan kesejahteraan dan kompetensi guru anggota, serta bertekad untuk terus bersinergi, solid, dan kompak dalam melaksanakan program kerja bersama pengurus PGRI Kota Cilegon.
Acara ditutup dengan sesi foto bersama, menandai berakhirnya konferensi dan dimulainya babak baru kepengurusan PGRI Cabang Kecamatan Purwakarta.***